Screenplay V For Vendetta: Adegan Peledakan Gedung Old Bailey

03.28.00 kiki 0 Comments

V For Vendetta Movie, 2005.

Berikut ini adalah screenplay untuk film V for Vendetta, salah satu film favorit saya. Screenplay yang saya posting disini adalah Adegan peledakan Gedung Old Bailey, Gedung Pengadilan di London, Inggris.

Dalam film ini, diceritakan kalau Inggris sudah dikuasai oleh rezim otoriter yang fanatik. Tidak ada kebebasan berpendapat seperti dahulu. Masyarakat secara terus menerus hidup dalam suasana yang mencekam dan penjara sosial pemerintah.

Peledakan Gedung Old Bailey beserta patung dewi keadilan merupakan simbol kalau sudah tidak ada keadilan di negeri Inggris. Dengan meledakkan patung beserta Gedung pengadilan tersebut, V, karakter utama dalam film ini ingin menyampaikan protesnya kepada pemerintah. 

Scene ini ditampilkan setelah V menyelamatkan Evey, sang heroine dari fingerman, polisi pemerintah yang korup dan tidak adil. V mengajak Evey ke atap gedung untuk menyaksikan 'konser musiknya'.

---------


EXT. KOTA LONDON, ATAP GEDUNG DI TENGAH KOTA – MALAM HARI

Menara Gedung Old Bailey berdiri dengan latar belakang kota London yang berpendar di malam hari. Jam malam membuat London gelap dan mencekam, sunyi tanpa suara. Patung emas Dewi keadilan bertengger di puncak kubah Old Bailey.

EVEY (V.O)
(Terkesima)
Sungguh indah diatas sini

Evey dan V berdiri sejajar memandang pemandangan kota

V
Tidak ada panggung yang lebih sempurna dari tempat ini

EVEY
Aku tak melihat satu pun alat musik

V
(berbicara dengan nada yang lembut namun sarkastik)
Kakuatan observasimu benar-benar bagus

Tiba-tiba, V mengeluarkan baton, tongkat untuk konduktor dari dalam jubbah hitamnya.

V
(berbicara dengan gaya seorang pendongeng, kuat dan teatrikal)
Tunggu! Aku mempersembahkan konser ini untuk Dewi keadilan!
(mengangkat tangannya dan menunjuk patung dewi keadilan di puncak kubah Old bailey)
Disaat libur kelihatannya dia tak ikut ambil bagian.

V dan Evey menatap tulisan di bawah monument Dewi keadilan yang berbunyi BELA ANAK-ANAK ORANG MISKIN-HUKUM PELANGGAR HUKUM. Kemudian menatap patung emas Dewi Keadilan.

V (V.O)
(berbicara dengan nada jijik namun lembut)
Dan ini untuk peniru yang sedang menggantikannya

V
(menoleh ke Evey dan bertanya masih dengan nada teatrikal)
Katakan, kau tahu ini hari apa, Evey?

EVEY
Um…
(berusaha mengingat, dahi berkerut)
Tanggal 4 November?


V
(berbicara lambat dengan nada merenung)
Sudah lewat

Suara bel tengah malam terdengar sayup-sayup di tengah kota London yang sunyi. V memandang kota dengan khidmat.

V
(dengan nada pelan dan merenung, seperti mengingat suatu peristiwa duka yang membuatnya sedih)
Ingatlah, ingatlah, tanggal 5 November. Plot Bubuk mesiu, pengkhianatan berdarah dan persekongkolan!

Secara perlahan, V berjalan ke tepi balkon. Evey memandnagnya dengan sorot bingung.

V
(masih dengan nada merenung)
Aku tahu betul mengapa Penghiatan Plot bubuk Mesiu seharusnya tidak pernah dilupakan.

V mengetukkan tongkat konduktornya ke pipa besi dengan tangan kirinya dua kali, suaranya berdenting pelan di tengah malam yang sunyi. Bel tengah malam dari Big Ben masih terdengar di kejauhan.

V
(suara kembali normal)
Pertama, music pengantar.
(bel tengah malam berdentang semakin keras)
Ya….
(mulai menggerakkan tangannya seperti konduktur)
ya, alat music gesek
Dengar baik-baik, tidakkah kau mendnegarnya?

Evey memandangnya seperti V sudah kehilangan akalnya

V (V.O)
Sekarang alat music tiup!

Evey mulai mendengar suara musik. Dia terkesiap dan berlari ke ujung balkon.

EVEY
(berseru kaget)
Aku bisa mendengarnya!


Dari jalanan, tiba-tiba terdengar musik orkestra Tchaikovsky 1812 menggema dari segala jalan kota London dengan suara lantang. Pengeras suara yang terpasang di lorong-lorong kota London serentak mengeluarkan musik.

Seorang gadis kecil membuka jendela kamarnya dengan girang dan melihat pengeras suara.

GADIS KECIL
(berseru dengan nada gembira)
Lihat keluar ibu! Mereka memainkan musik!

Di jalan-jalan kota London yang sepi, orang-orang mulai keluar rumah dengan pakaian tidur. Berbisik dengan bingung sambil memandangi pengeras suara yang terus memainkan musik orchestra.

EVEY
(Menoleh ke V dan bertanya dengan nada tak percaya)
Bagaimana kau bisa melakukannya?!

V
(tetap menggerakkan tangannya seperti mengkonduktori orchestra, berbicara dengan nada tenang)
Tunggu
(berseru dengan atusias)
ini kresendo!

Musik sampai pada klimaksnya dan V menjulurkan tangannya seolah menyembah Patung Dewi Keadilan. Stik konsuktor tetap dimainkan di tangan kanannya.

Musik menggema bersamaan dengan ledakan yang tiba-tiba dari dalam petung dewi keadlian , membuatnya hancur berkeping-keping dengan suara ledakan yang keras. Diikuti oleh kubah Old Bailey yang ikut meledak. V tertawa terbahak-bahak ketika kembang api meluncur ke langit dari dalam ledakan dengan suara mendesing nyaring.

V
(masih tertawa bahagia dan berseru dengan antusias)
Sungguh indah, bukan?!

Evey terperangah memandang kembang api yang meluncur ke langit dengan meriah. Sorot matanya ngeri sementara V masih tertawa dengan bahagia disampingya. Luncuran kembang api berwarna merah dan oranye membentuk huruf V dengan lingkaran di sekelilingnya di tengah langit malam. Memecah kesunyian kota dengan suara desingan dan ledakan kembang api di tengah malam.

CUT OUT

 ------

Video scene V for Vendetta untuk peledakan Gedung Old Bailey:

credits:

picture: https://truthandshadows.files.wordpress.com/2014/02/v-for-vendetta.jpg


 

 

 


You Might Also Like

0 komentar: