Welcome to my blog!

08.53.00 kiki 0 Comments



I am Golda. An Indonesian who likes to pour minds and feelings into writings. This blog originally dedicated to my creative writing class, but I’d like to make this my personal blog. I will post about anything interesting for me. My interest usually including art and design, journalistic, literature and society in general. I will be writing both in Indonesian and English. Click ‘English’ on the label to read articles in English.
Expect some silly quirks and twist from me. Find your interest and pleasure here. Leave some traces by sharing your thoughts in the comment box. I am open for discussion. Enjoy your visit!
Ps:

You can ask things anonymously here: https://ask.fm/golgolda

0 komentar:

Memento Movie Review: Living In The Past

22.05.00 kiki 2 Comments







Momento adalah film bergenre misteri dan thriller kaya Christopher Nolan tahun 2000. Ketika pertama kali ditayangkan, Momento memiliki pesaing berat yakni Pearl Harbour dan The Mummy Return. Meskipun kalah secara budget dan euphoria penonton, Memento menjadi film yang paling lama bertahan di bioskop karena plotnya yang tidak biasa dan membuat penonton penasaran.
Memento berkisah tentang Leonard Shelby, pria asal San Fransisco yang mengalami anterograde amnesia yang berusaha membalas dendam untuk kematian istrinya yang diperkosa dan dibunuh. Leonard tidak mampu membuat memori baru setelah kepalanya dihamtam saat berusaha menyelamatkan istrinya, sehingga memorinya hanya berhenti di saat istrinya meninggal.
Untuk membuatnya ingat akan kejadian sebelumnya, Leonard mentato petunjuk dan informasi tentang pembunuh istrinya di tubuhnya dan menjalani hari demi hari untuk membalas dendam.
Hal yang paling menarik dari Memento adalah plotnya. Film dimulai dengan credit dengan latar belakang foto yang semakin digoyangkan, isinya semakin menghilang. Kemudian film dimulai dengan adgen dimana Leonard memotret orang yang baru saya dia tembak kepalanya.
Setelah itu adegan mengalami reverse dimana semua darah, peluru dan tembak kembali ke awal hingga menampilkan adegan mengganggu ketika Leonard menembak kepala orang yang ada di depannya.
Setting pun beralih ke sebuah motel, dimana Leonard terbangun dan bertanya kenapa dia ada di kamar tersebut. Semua ditampilkan dengan warna hitam-putih. Dan seterusnya film beralih dari adegan yang ditampilkan berwarna dan hitam putih.
Sekilas, orang akan mengira kalau kisah Leonard ditampilkan dengan cara terbalik, dari akhir ke awal. Namun kenyataannya tidak. Christopher Nolan membuat memento dengan plot yang berjalan mundur, sekaligus berjalan maju. Ada 22 potongan scene yang digunkan untuk menceritakan Memento. 11 adegan berjalan mundur, dan 11 adegan lainnya berjalan maju.
Uniknya, Nolan membuat 11 adegan tersebut saling berselang-seling satu sama lain. 11 adegan yang berjalan mundur ditampilkan dengan gambar berwarna, sedangkan 11 adegan yang maju ditampilkan secara hitam-putih. Jika adegan mundur (berwarna) akan diberi simbol alfabet sedangkan adegan yang  berjalan maju (hitam-putih) diberi simbol angka, maka plot memento akan berjalan seperti ini:
Credit-Z-1-Y-2-X-3-W-4-V-5-U-6-T-7-S-8-R-9-Q-10-P-11
Adegan P dan 11 yang merupakan bagian dimana plot yang maju dan mundur digambarkan dengan sangat baik dengan transisi warna, dari warna hitam dan putih menjadi berwarna.  Adegan ini adalah ketika Leonard habis menembak Jimmy, setelah memotret, tangan Leonard yang memegang foto bertransformasi dari hitam putih menjadi berwarna, baru kemudian adegan menjadi berwarna hingga akhir film.
Secara cerita, Memento memang tidak terlalu unggul. Sebelum seperempat durasi dimulai, saya pribadi sudah bisa menebak kalau Teddy yang ditembak Leonard di awal bukan orang yang membunuh istrinya. Namun yang mengejutkan adalah akhir film atau dalam hal ini, adalah awal kisah Leonard menemukan pembunuh istrinya, dimana Leonard ternyata yang menciptakan semua misteri dan pemburuan pembunuhan isterinya.
Meskipun begitu, karakter Leonard diceritakan secara mendalam oleh Nolan dalam film ini. Leonard yang dulunya merupakan penyelidik asuransi yang terobsesi akan salah satu pasiennya, Sammy yang mengalami anterograde amnesia seperti dirinya.
Namun Leonard bersikukuh kalau dirinya berbeda dengan Sammy. Sammy tidak memiliki sistem, dan tidak bisa menyadari kalau dia mengalami amnesia, sementara Leonard mampu mengetahui dan melanjutkan hiduonya melalui catatan dan tattoo yang dia tulis di sekujur tubuhnya.
Yang menarik adalah karena di akhir, John Edward Gammel (John G) mengungkapkan kalau cerita tentang Sammy adalah karangan Leonard sendiri, untuk menutupi kebenaran kalau dia yang membunuh istrinya dengan menyuntikkan insulin berkali-kali. Dalam suatu review oleh Salon, penulisnya mengungkapkan kalau Nolan sebenarnya ingin mengkritisi perilaku manusia dalam karakter Leonard Shelby.
Dalam monolognya, Leonard mengungkapkan Sammy tidak ingat akan siapa orang yang dilihatnya setelah 15 menit, namun dia berusaha terlihat mengenali orang tersebut karena tidak ingin dianggap aneh atau berbeda. Hal ini mencerminkan perilaku manusia yang tidak mau dianggap berbeda dari yang lain, bahkan dengan berpura-pura.
Yang menarik lagi, adalah bahkan setelah Teddy (John G) membeberkan semua kebenaran kepada Leonard bahwa Leonard sudah membunuh orang yang membunuh istrinya, dan bahkan membunuh orang lain untuk menghidupkan imajinasinya, dia tetap memilih kebohongan yang dia ciptakan sendiri. Bahkan akhirnya menuliskan ‘Don’t believe his lies,’ di foto Teddy yang akhirnya menjadikan Teddy sasaran balas dendamnya. Dan berakhir pada kematian Teddy di akhir film.
Teddy juga salah karena dia memanipulasi amnesia Leonard sebelumnya. Teddy memanfaatkan motivasi balas dendam Leonard untuk membantunya menghabisi gembong narkoba yang diburu oleh Teddy. Sehingga dalam film ini, tidak ada karakter antagonis maupun protagonis.Dan pada akhirnya, Leonard memilih untuk mempercayai kebohongan yang diciptakannya sendiri agar hidupnya yang hanya memiliki durasi ingatan selama beberapa menit memiliki arti.

Ditulis oleh Saktia Golda S
cr foto: http://cinemags.id.s3-ap-southeast-1.amazonaws.com/wp-content/uploads/2015/11/Remake-Memento.jpg



2 komentar: